Wednesday, June 11, 2008

Perkembangan Terkini Teknologi Refrigerasi

Siklus refrigerasi merupakan sebuah mekanisme berupa siklus yang mengambil energi (termal) dari daerah bertemperatur rendah dan dibuang ke daerah bertemperatur tinggi. Siklus ini berlawanan dengan proses spontan yang terjadi sehari-hari, maka diperlukan masukan energi untuk menjalankan siklus refrigerasi. Teknologi refrigerasi sangat erat terkait dengan kehidupan dunia modern; bukan hanya pada sisi peningkatan kualitas dan kenyamanan hidup, namun juga menyentuh hal-hal esensial penunjang kehidupan manusia. Teknologi refrigerasi dibutuhkan untuk meminimalkan, bahkan bisa meniadakan, pertumbuhan mikroorganisme perusak bahan-bahan tertentu; maka teknologi ini dibutuhkan keberadaannya di bidang penyimpanan dan transportasi bahan makanan.
Mesin refrigerasi saat ini dengan mudah kita jumpai di berbagai swalayan yang menjual bahan kebutuhan sehari-hari. Truk berpendingin sudah menjadi kebutuhan umum guna mentransportasikan bahan makanan melalui jarak yang cukup jauh. Selain meminimalkan atau meniadakan pertumbuhan mikroorganisme, pendinginan yang dihasilkan oleh teknologi refrigerasi juga diperlukan untuk mencegah terjadinya reaksi kimiawi/biologis yang bisa merusak kondisi suatu zat. Maka teknologi ini juga menjadi tuntutan di bidang kedokteran (penyimpanan vaksin, obat-obatan, hingga cadangan darah). Dukungan mesin refrigerasi terhadap kemajuan iptek jelas terlihat dari keberadaan mesin ini di berbagai instalasi penting berbagai bidang; biologi, kimia, kedokteran, dsb. Teknologi refrigerasi bukan hanya monopoli perusahaan besar ataupun institusi ilmiah, mesin ini, dalam bentuk lemari pendingin (refrigerator) dan pengkondisi udara (AC) umum dijumpai di tengah-tengah masyarakat. Bukan sekedar gaya hidup, karena mesin refrigerasi berfungsi untuk meningkatkan kualitas hidup manusia.Pengkondisian udara merupakan salah satu aplikasi penting teknologi refrigerasi. Teknologi ini bisa menghasilkan dua hal esensial yang diperlukan dalam pengkondisan udara; yakni pendinginan (cooling) dan pemanasan (heating).
Pengkondisian udara adalah usaha untuk mengatur temperatur dan kelembaban udara agar menghasilkan kenyamanan termal (thermal comfort) bagi manusia. Pengkondisian udara lengkap meliputi pemanasan (heating), pendinginan (cooling), pengaturan kelembaban (humidifying dan dehumidifying), dan pertukaran udara (ventilating). Sedangkan pengkondisian udara skala kecil umumnya dilakukan tanpa mengikutsertakan pengaturan kelembaban. Pengkondisian udara saat ini telah menjadi standard bangunan, publik ataupun privat dalam berbagai skala, di berbagai penjuru dunia. Untuk daerah yang mengalami empat musim, terjadi perubahan fungsi pengkondisian udara dari pemanasan (heating) pada saat musim dingin menjadi pendinginan (cooling) pada saat musim panas. Sedangkan pada daerah khatulistiwa seperti Indonesia, pada umumnya fungsi pengkondisian udara adalah pada mode pendinginan saja. Mesin pengkondisian udara yang bekerja sebagai pendingin biasanya disebut sebagai AC (Air Conditioning), sedangkan pada saat bekerja sebagai pemanas disebut sebagai pompa kalor (heat pump). Kedua fungsi tersebut bisa menyatu dalam satu mesin (mesin refrigerasi), bisa juga terpisah menjadi dua bagian; tergantung pada mekanisme yang digunakan.
1. Masalah kontemporer yang mempengaruhi perkembangan mesin pengkondisian udara.
Dewasa ini banyak diserukan pentingnya penghematan energi di berbagai penjuru dunia. Hal tersebut dipicu oleh kekhawatiran semakin menipisnya cadangan minyak dunia, sementara pada saat yang sama, manusia belum mampu menemukan bahan bakar pengganti yang memiliki kemampuan dan ketersediaan yang setara dengan minyak bumi. Di sisi lain, permintaan minyak dunia terus meningkat sebesar 1 ・2% pertahun (Kerr dan Service, 2005). Kombinasi faktor-faktor tersebut menyebabkan ketidakstabilan harga minyak bumi. Selain itu, penggunaan bahan bakar minyak (BBM) mengakibatkan akibat buruk lain bagi bumi, yakni efek rumah kaca (greenhouse) yang disebabkan oleh peningkatan jumlah karbon dioksida (CO2) di atmosfer. Kebutuhan energi pada mesin refrigerasi / pengkondisian udara terhadap pasokan listrik nasional cukup signifikan. Di Shanghai, Saito (2002) mengemukakan bahwa pada beban puncak di musim panas, pengkondisian udara mengkonsumsi 1/3 suplai listrik. Suzuki dkk (2005) memperkirakan bahwa beban listrik untuk mesin pengkondisian udara mengkonsumsi tidak kurang dari 1/5 suplai listrik di Jepang. Untuk belahan Amerika Utara, Todesco (2005) menyatakan bahwa kebuhan listrik untuk mesin pengkondisian udara pada beban puncak mencapai 3.6 ・9.2 GW --bandingkan dengan kemampuan PT PLN yang sekitar 39.5 GW (Seymour dkk (2002). Sedangkan di Indonesia, Suwono (2005) menyebut sekitar 60% konsumsi listrik hotel di Jakarta digunakan untuk memasok energi mesin pengkondisian udara. Oleh karena itu, usaha penghematan energi yang dilakukan terhadap mesin pengkondisian udara akan berdampak signifikan terhadap usaha penghematan energi dunia.
Hipotesis yang disampaikan oleh Molina dan Rowland (1974) mengenai dampak buruk chlorofluoromethane (CFC) terhadap lapisan ozon mencetuskan babak baru dalam dunia pengkondisian udara. Verifikasi yang dilakukan berbagai penelitian yang dibiayai beberapa perusahaan penghasil refrigerant (bahan yang digunakan dalam mesin refrigerasi/mesin pendingin) pada akhir 1970-an menghasilkan temuan yang mendukung hipotesis Molina dan Rowland. Diperkirakan terjadi perusakan lapisan ozon sekitar 3% per-dekade. Lapisan ozon yang terdapat di daerah stratosphere berfungsi untuk menghalangi masuknya sinar ultraviolet-B ke permukaan bumi (Calm, 2002). Sinar ultraviolet-B ini ditengarai akan menyebabkan masalah kesehatan bagi manusia dan gangguan pada tumbuhan di permukaan bumi. Setelah sebuah ekspedisi dari Inggris ke daerah Antartika mengindikasikan adanya kerusakan parah pada lapisan ozon (Farman dkk., 1985), dunia segera mengambil langkah serius untuk mencegah bertambah parahnya kerusakan lapisan ozon. Protokol Montreal tahun 1987 mengatur penggunaan dan penghapusan berbagai zat yang ditengarai menyebabkan kerusakan lapisan ozon; refrigerant CFC termasuk salah satu diantaranya. Protokol Montreal dan berbagai amandemennya mengamanatkan penghapusan CFCs di negara maju pada tahun 1996, sedangkan untuk negara berkembang pada tahun 2010 (United Nations for Environment Programme, 2000). Pada lapisan stratosphere secara alamiah terjadi proses pembentukan dan penghancuran molekul ozon (O3) oleh sinar ultraviolet. Keberadaan atom chlorine (Cl) menyebabkan kesetimbangan reaksi tersebut terganggu. Kerusakan lapisan ozon akibat chlorine (Cl) dijelaskan melalui reaksi kimia berantai berikut :
O3 + UV → O* + O2
Cl + O3 → ClO + O2
ClO + O*→ Cl + O2
Cl + O3 → ClO + O2
ClO + O* → Cl + O2
. . .
Mayoritas ilmuwan dunia meyakini bahwa pemanasan global yang terjadi belakangan ini diakibatkan oleh gas-gas rumah kaca yang dihasilkan oleh aktivitas manusia (Oreskes, 2002). Selain berkontribusi pada produksi CO2 melalui system pembangkit energi untuk suplai listrik mesin refrigerasi, teknologi refrigerasi juga berkontribusi langsung pada pemanasan global melalui kebocoran dan buangan refrigeran (yang bersifat gas rumah kaca) ke lingkungan. Terkait dengan hal ini, Protokol Kyoto tahun 1997 tentang perubahan iklim bumi telah mengatur penggunaan refrigerant yang termasuk dalam gas rumah kaca, yakni HFCs (Hidro Fluoro Carbons). Gas-gas yang memiliki potensi efek rumah kaca dikategorikan dalam zat GWP (Global Warming Potential), sedangkan zat perusak lapisan ozon disebut sebagai ODS (Ozon Depleting Substance).
Dengan demikian, terdapat tiga hal yang mempengaruhi perkembangan mesin refrigerasi saat ini, yakni: (1) Penghematan energi, (2) Tuntutan refrigerant non-ODS, dan (3) Tuntutan refrigerant non-GWP. Perlu diketahui bahwa efek GWP dan ODS pada zat refrigerant hanya terjadi bila zat tersebut terlepas ke atmosfer yang disebabkan kebocoran pada mesin refrigerasi ataupun penggantian dan recycling refrigerant. Di luar sistem refrigerasi, CFC juga digunakan dalam berbagai aplikasi lain seperti zat pendorong (propellant), aerosol, zat pengembang, dll. Guna menjawab tiga kebutuhan terkait dengan perkembangan teknologi refrigerasi di atas, ilmuwan dan teknolog melakukan berbagai inovasi yang pada umumnya terkategorikan dalam tiga hal: (1) Perbaikan prestasi dan karakteristik mesin refrigerasi yang telah eksis, (2) Penelitian guna menghasilkan refrigerant non-ODS dan non-GWP, dan (3) Pencarian teknologi refrigerasi alternatif.
1.1 Perbaikan prestasi dan karakteristik mesin refrigerasi/pengkondisian udara
Saat ini mesin refrigerasi yang paling banyak digunakan di dunia adalah dari jenis siklus kompresi uap. Sistem lain, seperti sistem magneto-kalorik, absorbsi, adsorpsi, dan efek Siebeck hingga saat ini masih terbatas penggunaannya. Mesin refrigerasi siklus kompresi uap memiliki fleksibilitas penggunaan, yakni bisa berfungsi sebagai mesin pendingin (AC) ataupun pompa kalor (heat pump) dengan mengubah arah aliran refrigerannya. Mesin refrigerasi jenis ini juga berukuran cukup kompak, sehingga tidak memerlukan ruang yang besar. Di bawah ini akan dijelaskan prinsip kerja mesin refrigerasi siklus kompresi uap.Mesin refrigerasi kompresi uap terdiri atas empat komponen utama, yakni kompresor, kondensor, katup ekspansi, dan evaporator. Kondensor dan evaporator sesungguhnya merupakan penukar kalor (heat exchanger) yang berfungsi mempertukarkan kalor diantara dua fluida, yakni antara refrigerant dengan fluida luar (bisa berupa air ataupun udara).

25 Cara Alami Mencegah Flu & Pilek

Anda dapat mencegah flu dan pilek hanya dengan menguatkan sistem imun dengan cara alamiah, tanpa obat, begitu menurutDr.Michael Grossman, M.D., dan Jodi Jones, dalam buku mereka, The Vitality Connection : Ten Practical Ways to Optimize YourHealth and Reverse the Aging Prosess.
Menurut Jones, tak ada pil ajaib untuk mencegah penyakit. Cara terbaik adalah menerapkan gaya hidup sehat. Sedang menurut Grossman, pertahanan terbaik terhadap virus musiman tersebut adalah dengan menguatkan sistem imun.
Berikut ini 25 cara yang menurut mereka menguatkan pertahanan alamiah tubuh terhadap flu dan pilek :
1. Makan sebuah jeruk sehari. Jeruk mengandung vitamin C, salah satu suplemen utama untuk memerangi pilek.
2. Istirahat yang cukup. Tubuh kita akan mengisi ulang energi ketika kita tidur sehingga bisa melawan serangan kuman penyakit.
3. Kurangi timbulnya stres yang bersamaan dengan kekecewaan emosional. Stres dapat melemahkan sistem imun tubuh.
4. Makan bawang putih setiap hari. Bawang putih dapat menguatkan sistem imun dan memerangibakteri.
5. Banyak minum air putih.
6. Gunakan jahe pada masakan dan minuman. Jahe selain dapat menghangatkan tubuh juga memberi kekebalan tambahan dalam sistem pertahanan tubuh.
7. Makan makanan kaya vitamin E seperti kacang-kacangan,biji-bijian, dan padi-padian utuh.
8. Konsumsi makanan yang mengandung Zinc seperti biji labu, gandum, dan sardin.
9. Jamu echinacea membantu mencegah pilek dan flu.Juga meminimalisir efeknya.
10. Sering mencuci tangan dengan sabun agar bersih dari bakteridan kuman.
11. Jaga kerongkongan agar tetap lembab. Penelitian di Inggris mengungkapkan, menghisap zinc lozenges secara drastis mengurangi jumlah dan tingkat keparahan pilek.
12. Olahraga ringan dapat membantu menguatkan sistem imunminimal jalan selama 30 menit.
13. Hindari tempat yang banyak orang, terutama ditengah cuaca lembab dan dingin, dimana orang dengan pilek dan flu dapat menularkan penyakitnya.
14. Makan sup ayam ditambah bawang bombay dan bawang putih. Obat kuno ini berkhasiat karena meningkatkan aliran mucus hidung yang membuat kuman dikeluarkan dari sistem tubuh kita.
15. Jaga agar tubuh tetap hangat. Terpapar udara yang terlalu dingin atau basah dapat membuatAnda sakit. Jika kedinginan, mandi air hangat dan kenakan baju hangat.
16. Jaga udara di dalam rumah tetap lembap dengan menggunakan humidifier.
17. Minum jus wortel dan jus sayuran setiap hari. Vitamin-vitamin di dalam jus meningkatkan imunitas terhadappenyakit.
18. Makan yogurt minimal 1 cup sehari untuk mempertahankan bakteri baik di dalam sistem pencernaan.
19. Beri cabai pada makanan. Cabai atau makanan yang pedas membantu membersihkan membran mucous.
20. Minum jus nanas. Jus nanas kaya dengan enzim bromelain yang berkhasiat untukkesehatan.
21. Minum ramuan pencegah flu. Caranya : seduh 1 sendok makan irisan horsedish atau jahe dengan 1 cangkir air panas, tambahkan 1 sendok makan madudan 2 butir cengkeh.
22. Makan bawang karena mengandung quercetin, suatu senyawayang memerangi virus dan bakteri.
23. Jika hidung keburu meler, beri beberapa tetes minyak kayuputih atau minyak angin pada wadah arisi air mendidih.Tutup kepala dengan handuk dan hirup uapnya.
24. Jangan merokok. Rokok dapat menimbulkan ketegangan pada sistem pernapasan.
25. Jaga sikap positif. Penelitian menunjukan, tetap bersemangat adalah kunci tetap sehat dan bahagia.
Grossman menyarankan memprioritaskan kesehatan. Luangkan waktu untuk merawat diri dulu sehingga Anda dapat tetap sehat dan menjaga kesehatan keluarga.